MADURATRENDINGnews.com - Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin (PFM) Dinsos Pamekasan Suyitno, mengakui banyak agen e-Warung pada program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang bermasalah.
Menurutnya, sejak pihaknya turun ke lapangan melakukan monitoring mulai Juli hingga Agustus, menemukan sebanyak 10 agen e-Warung yang bermasalah.
Namun, pada Maduratrendingnews.com, Suyitno hanya memaparkan empat titik agen yang bermasalah diantaranya, satu agen bermasalah di Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, kemudian satu di Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan dan terakhir dua agen di Kecamatan Tlanakan.
"Temuannya banyak, ada yang tidak punya toko, ada yang pinjam toko (dalam artian tetap dianggap tidak punya toko), ada toko tapi bukan toko kelontong," katanya Selasa (1/9/2030).
Beberapa temuan hasil monitoring tersebut, kata Suyitno masihdi 3 kecamatan, belum seluruh kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
"Hasil monitoring tersebut, sudah saya kirim ke Pak Sekda dan tembusan ke BNI," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan rapat bersama pihak BNI terkait temuannya. Dan berkomitmen untuk menindak agen yang tidak memiliki toko.
"Ke depan, jika ada agen tidak punya toko akan kami tindak bersama pihak BNI," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, agen-agen yang menyalahi aturan akan diberikan teguran satu sampai tiga kali, jika sampai tiga kali tidak ada perubahan maka akan diputus.
"Kami akan terus turun ke lapangan agar tidak terjadinya hal yang sama," ungkapnya. (haz/man)